Saturday, July 27, 2013

3 Orang yang Tidak Dilihat Allah

Rasulullah saw. bersabda: Tiga macam orang yang tidak akan dilihat oleh Allah dengan pandangan rahmat-Nya pada hari kiamat, dan tidak akan dimaafkan, dan bagi mereka tetap siksa yang pedih.

1. Seorang yang memiliki kelebihan air di tengah perjalanan lalu tidak member orang rantau yang membutuhkannya.

2. Seorang yang berbaiat pada imam (pimpinan), semata-mata untuk dunia, jika ia diberi tetap rela, bila tidak diberi maka ia marah.

3. Seorang menjual barangnya sesudah Asar, lalu ia bersumpah: “Demi Allah Tiada tuhan selain Dia, aku telah membayar dengan harga sekian pada penjualnya”, lalu pembelinya percaya, padahal ia berdusta.

[HR Al-Bukhari]

3 Orang Musuh Nabi SAW di Hari Kiamat

Rasulullah SAW bersabda:

"Tiga Orang yang Aku akan menjadi lawannya kelak di Hari Kiamat:
1. Orang yang berjanji dengan menyebut nama-Ku, tapi ia mengingkarinya.
2. Orang yang menjual orang merdeka dan memanfaatkan harganya.
3. Orang yang mempekerjakan buruh, lalu buruh itu menyelesaikan tugasnya namun ia tidak memberikan upahnya."

[HR Al-Bukhari]

3 Golongan yang Dapat Dua Pahala

Ada tiga golongan yang mendapat dua pahala.

1. Seorang dari ahli kitab yang mengimani nabinya dan Nabi Muhammad SAW.

2. Hamba sahaya yang memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak tuannya.

3. Lelaki yang punya budak, yang diperlakukan dengan baik, diajari dengan baik, dimerdekakan, lalu dinikahinya. Ia mendapatkan dua pahala.

HR Al-Bukhari

7 Orang yang Mendapat Naungan Allah di Hari Kiamat

7 Orang yang mendapat naungan Allah SWT di Hari Kiamat:

1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah.
3. Hamba yang hatinya selalu terpaut pada masjid, senang berjamaah dan beraktivitas memakmurkan masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul, berjumpa, bersahabat karena Allah dan berpisah karena Allah pula.
5. Seorang hamba lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya, alasannya, "Aku takut kepada Allah."
6. Orang yang bersedekah (sembunyi2) sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya.
7. Hamba yang berdzikir dan berdoa kepada Allah dalam keheningan malam, dalam kesendiriannya, ia menitikkan air matanya."

(HR. Bukhari Muslim)

Monday, July 8, 2013

Tarawih, Logika Ikut Sopir atau Kondektur

Diskusi itu terjadi sekitar setahun lampau. Usai mengimami tarawih sebuah musholla kecil. Seseorang yang jauh lebih senior menghampiri. Saya tahu, ia berasala dari ormas yang di berbeda pandangan dalam beberapa masalah fikih. Tiba-tiba ia melontarkan logika yang saya kira sangat aneh. Terkait jumlah rakaat shalat tarawih.

“Emang mau ikut sopir apa ikut kondektur,” ujarnya. Saya paham ia merujuk pada jumlah rakaat shalat malam Nabi SAW dan Umar bin Khattab. Nabi disebutnya sebagai sopir dan Umar disebutnya kondektur. Logika yang—menurut saya—benar, tapi membodohi dalam konteks pemahaman beragama.

Dalam riwayat shahih yang kita terima, Rasulullah SAW shalat malam di masjid Nabawi pada bulan Ramadhan. Para sahabat lalu berkumpul mengikuti beliau. Jumlah sahabat yang ikut berjamaah semakin banyak dan berlipat-lipat. Shalat jamaah itu berlangsung hingga malam kedua atau ketiga. Berapa jumlah rakaatnya? Tidak ada penjelasan terkait jumlah rakaatnya. Pada malam ketiga atau keempat, Rasulullah SAW tidak hadir ke masjid. Para sahabat galau menunggu Rasulullah di masjid. Hingga tiba azan Subuh, barulah Rasulullah keluar ke masjid.

Wednesday, January 23, 2013

Rindu Rasul


Dalam setiap ritual Maulid Nabi, ada yang disebut Mahallul Qiyam. Saat di mana seluruh hadirin membaca syair-syair pujian terhadap sang Baginda Nabi Muhammad SAW.
Marhaban Ya Nural Ain
Marham Ahlan wa Sahlan...
Marhaban ya Khairad Da'i
Itulah saat-saat paling emosional bagi saya. Selalu saja tak kuasa menahan derasnya air mata. Rindu kami padamu ya Rasul, rindu tiada terperi. Ingin ku membalas cintamu secara bersahaja.