Dalam kajian tentang perawi, kita harus mengetahui segala hal yang berkaitan dengan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia periwayatan (bukan persilatan lho-red). Mulai dari nama lengkapnya, julukannya, nama panggilannya, tempat tanggal lahir maupun wafatnya, tempat domisilinya, tempat-tempat yang pernah dikunjunginya (rihlah), guru-gurunya, maupun thabaqat-nya.
Dalam kesempatan ini, kita hendak membahas tentang Thabaqat ar-Ruwat (Tingkatan para Perawi Hadis).
- Menurut kamus bahasa, arti thabaqat adalah sekelompok orang yang hidup semasa atau dalam zaman yang berbeda namun mempunyai kapasitas-kualitas yang sama secara keilmuan, keahlian, atau profesinya.
- Menurut istilah ilmu hadis, thabaqat ialah kelompok orang yang semasa, sepantaran usianya, sama dalam periwayatan hadis atau dalam menerima hadis dari guru-gurunya.
Thabaqat (tingkatan) perawi ini, menurut Ibnu Hajar sebagaimana disebutkan dalam kitab at-Taqrib ada 12 (duabelas) tingkatan sebagai berikut:
Thabaqat 1: Para sahabat Nabi SAW, tentu saja dengan adanya perbedaan kualitas di antara mereka.
Thabaqat 2: Tabiin senior (kibar), seperti Ibnu al-Musayyib.
Thabaqat 3: Tabiin medium (wustho, seperti Hasan Basri dan Ibn Sirin.
Thabaqat 4: Para perawi yang banyak meriwayatkan hadis dari Tabiin Senior, seperti az-Zuhri dan Qatadah.
Thabaqat 5: Tabiin junior (Shughro), yang melihat satu atau dua orang sahabat namun tidak mendengar riwayat (hadis) dari sahabat, seperti al-A'masy.
Thabaqat 6: Para perawi yang hidup semasa dengan Tabiin Junior namun tak pernah bertemu sahabat, seperti Ibnu Juraij.
Thabaqat 7: Seniornya Pengikut Tabiin (kibar atba'u at-tabiin), seperti Malik dan Sufyan ats-Tsauri.
Thabaqat 8: Wustho dari peringkat 7; Ibnu Uyainah dan Ibnu 'Aliyyah.
Thabaqat 9: Juniornya Pengikut Tabiin (as-Sughro min atba' at-Tabiin); Zaid ibn Harun, as-Syafii, Abu Daud ath-Thayalisi, dan Abd Razzaq.
Thabaqat 10: Senior yang mengambil hadis dari taba' al-atba', yang mana mereka tidak bertemu tabiin; Ahmad ibn Hanbal.
Thabaqat 11:Medium dari taba' al-atba', seperti adz-Dzuhli dan al-Bukhari.
Thabaqat 12: Junior yang mengambil hadis dari taba' al-atba', seperti at-Tirmidzi.
Mereka yang berada pada peringkat 1 dan 2 lahirnya sebelum tahun 100 H.
Sedangkan peringkat 3 - 8, lahir setelah tahun 100 H.
Adapun peringkat 9 - 12, lahir setelah tahun 200 H.
Untuk mengetahui lebih lanjut dan lengkap tentang thabat ini bisa merujuk pada kitab rujukan utama dalam ilmu thabaqat, yakni at-Thabaqat al-Kubro karya Ibn Sa'd, Tadzkirah al-Huffadz karya adz-Dzahabi, dan ath-Thabaqat karya Ibn Khayyath. [KHO]
Dalam kesempatan ini, kita hendak membahas tentang Thabaqat ar-Ruwat (Tingkatan para Perawi Hadis).
- Menurut kamus bahasa, arti thabaqat adalah sekelompok orang yang hidup semasa atau dalam zaman yang berbeda namun mempunyai kapasitas-kualitas yang sama secara keilmuan, keahlian, atau profesinya.
- Menurut istilah ilmu hadis, thabaqat ialah kelompok orang yang semasa, sepantaran usianya, sama dalam periwayatan hadis atau dalam menerima hadis dari guru-gurunya.
Thabaqat (tingkatan) perawi ini, menurut Ibnu Hajar sebagaimana disebutkan dalam kitab at-Taqrib ada 12 (duabelas) tingkatan sebagai berikut:
Thabaqat 1: Para sahabat Nabi SAW, tentu saja dengan adanya perbedaan kualitas di antara mereka.
Thabaqat 2: Tabiin senior (kibar), seperti Ibnu al-Musayyib.
Thabaqat 3: Tabiin medium (wustho, seperti Hasan Basri dan Ibn Sirin.
Thabaqat 4: Para perawi yang banyak meriwayatkan hadis dari Tabiin Senior, seperti az-Zuhri dan Qatadah.
Thabaqat 5: Tabiin junior (Shughro), yang melihat satu atau dua orang sahabat namun tidak mendengar riwayat (hadis) dari sahabat, seperti al-A'masy.
Thabaqat 6: Para perawi yang hidup semasa dengan Tabiin Junior namun tak pernah bertemu sahabat, seperti Ibnu Juraij.
Thabaqat 7: Seniornya Pengikut Tabiin (kibar atba'u at-tabiin), seperti Malik dan Sufyan ats-Tsauri.
Thabaqat 8: Wustho dari peringkat 7; Ibnu Uyainah dan Ibnu 'Aliyyah.
Thabaqat 9: Juniornya Pengikut Tabiin (as-Sughro min atba' at-Tabiin); Zaid ibn Harun, as-Syafii, Abu Daud ath-Thayalisi, dan Abd Razzaq.
Thabaqat 10: Senior yang mengambil hadis dari taba' al-atba', yang mana mereka tidak bertemu tabiin; Ahmad ibn Hanbal.
Thabaqat 11:Medium dari taba' al-atba', seperti adz-Dzuhli dan al-Bukhari.
Thabaqat 12: Junior yang mengambil hadis dari taba' al-atba', seperti at-Tirmidzi.
Mereka yang berada pada peringkat 1 dan 2 lahirnya sebelum tahun 100 H.
Sedangkan peringkat 3 - 8, lahir setelah tahun 100 H.
Adapun peringkat 9 - 12, lahir setelah tahun 200 H.
Untuk mengetahui lebih lanjut dan lengkap tentang thabat ini bisa merujuk pada kitab rujukan utama dalam ilmu thabaqat, yakni at-Thabaqat al-Kubro karya Ibn Sa'd, Tadzkirah al-Huffadz karya adz-Dzahabi, dan ath-Thabaqat karya Ibn Khayyath. [KHO]
No comments:
Post a Comment